Saudi Invasi Suriah

Saudi Invasi Suriah
Rusia menilai operasi militer darat di Suriah hanya akan memperpanjang peperangan di negara itu | (Mirror)

TEHERAN – Seorang komandan senior Iran memperingatkan Arab Saudi yang berniat mengirim pasukan ke Suriah dengan mengatakan bahwa Teheran akan mengambil tindakan pada waktunya.

“Kami pasti tidak akan membiarkan situasi di Suriah berkembang sesuai dengan keinginan kelompok pemberontak. Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan pada waktunya,” ujar Wakil Kepala Staf militer Iran, Brigadir Jenderal Masoud Jazayeri, dikutip dari Midle East Online, Minggu (14/2/).

Dilansir dari Midle East Online, Minggu (14/2/), menyebutkan, hal itu diungkapkannya saat ditanya apakah Iran berencana untuk mengirimkan lebih banyak penasehat militer ke Suriah dimana Saudi akan menerjunkan pasukannya di sana, mengambil risiko terjadinya konfrontasi secara langsung diantara kedua negara.

“Para teroris yang berperang di Suriah saat ini adalah tentara dari Arab Saudi atau Amerika Serikat atau bahkan kekuatan reaksioner di wilayah tersebut. Dari negara mana, kecuali Turki, para teroris ini melakukan perjalanan ke Suriah? Negara mana jika bukan negara reaksioner di negara Arab yang membantu mereka,” kata Jazayeri.

Meski begitu, Jayazeri menilai, Arab Saudi tidak akan berani mengirimkan pasukannya ke Suriah. Menurutnya, hal itu hanyalah sebuah bualan dan sebuah bentuk perang psikoligis.

“Arab Saudi telah menggunakan segala macam metode di Suriah dan sejauh ini mereka telah gagal. Tidak hanya di Suriah, tetapi juga di Yaman,” katanya.

Adapun Rusia mengkritisi rencana operasi darat yang akan dilakukan oleh pasukan asing di Suriah. Menurut Rusia, rencana itu hanya akan membawa Suriah ke dalam peperangan yang panjang.

“Tidak ada yang tertarik dengan perang baru. Dan operasi darat adalah perang sepenuhnya yang panjang,” kata Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev kepada stasiun televisi Euronews dalam sebuah wawancara seperti disitat dari Sputniknews, Minggu (14/2).

Dalam kesempatan itu, Medvedev menegaskan dukungan Rusia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Menurutnya, Assad adalah satu-satunya kekuatan yang sah di Suriah saat ini.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengaku siap untuk menyebarkan pasukan darat di Suriah untuk melawan kelompok jihad ISIS. Langkah ini diikuti oleh Uni Emirat Arab yang membuat pernyataan serupa.

Suriah jatuh dalam perang saudara sejak pemerintah 2011. Negara itu memerangi sejumlah pasukan oposisi, serta organisasi militan Islam radikal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *