MAKASSAR, TimurNEWS.com — Pelaksanaan Ujian Calon Pegawai Negeri (CPNS) Kementerian Kesehatan RI yang dilaksanakan di SMKN 1 Makassar, Sulawesi Selatan sejak 20 hingga 23 Oktober 2014 dinilai mempersulit peserta ujian.
Sejak pelaksanaan ujian hari pertama ada beberapa peserta tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan mengikuti ujian tertulis. Padahal peserta ujian telah dinyatakan lulus berkas dengan membawa bukti kartu ujian dan syarat lainnya yang diminta panitia.
Keterangan yang diberikan Amina panitia pelaksa ujian tertulis CPNS Kementerian RI, Rabu (22/10) di lokasi ujian, mengatakan peserta yang dilarang masuk karena alamat tempat lahirnya tidak sesuai yang tertera di ijazah dengan KTP. Misalnya salah satu peserta yang tidak diperbolehkan mengikuti ujian tempat lahirnya di KTP Ujungpandang sementara di ijazah Makassar. “Kami kembali melakukan seleksi karena permintaan dari kementerian. Dan jika peserta tersebut diijinkan masuk maka peserta lainnya yang telah ditolak masuk akan protes,” katanya.
Peserta yang tidak diperbolehkan masuk karena adanya kekeliruan alamat lahirnya tersebut mengatakan, waktu dia mendaftar menggunakan alamat Makassar secara online selalu ditolak sehingga dia menggunakan alamat Ujungpandang sesuai alamat lahir di KTPnya, sehingga dia berhasil masuk melakukan pendaftaran online.
“Kalau memang tidak boleh seperti ini kenapa pihak Kementerian meluluskan berkas saya,” katanya.
Semestinya ada pemberitahuan sebelumnya, agar kami tidak kecewa atau paling tidak jangan diluluskan berkasnya. ” Kami sudah sangat dirugikan, selain kami kecewa banyak biaya dan tenaga yang kami keluarkan untuk datang ketempat tes ini,” kata peserta yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Dia juga mengatakan, sebaiknya kedepannya pihak Kementerian menggunakan orang-orang yang profesional menangani ujian atau seleksi penerimaan CPNS supaya tidak ada lagi pihak-pihak yang dirugikan. | NANANG
