Disdag Makassar Ingatkan PKL Pentingnya MTR

Disdag Makassar Ingatkan PKL Pentingnya MTR
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Andi Iskandar saat menjadi pembicara dalam Sosialisasi pembinaan pedagang kaki lima untuk mendukung program Makassar Tidak Rantasa yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Makassar di Gahara Hotel, Jalan Hertasning, Selasa (08/05/2018)
Disdag Makassar Ingatkan PKL Pentingnya MTR
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Andi Iskandar saat menjadi pembicara dalam Sosialisasi pembinaan pedagang kaki lima untuk mendukung program Makassar Tidak Rantasa yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Makassar di Gahara Hotel, Jalan Hertasning, Selasa (08/05/2018)

MAKASSAR, TIMURNEWS – Menjaga program Pemerintah Kota Makassar yang telah berjalan seperti Makassar Tidak Rantasa (MTR) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar dalam hal ini Bidang Perdangan mengumpulkan seratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) dari beberapa kecamatan, di Gahara Hotel, Jalan Hertasning, Senin-Selasa (7-8/05/2018).

Kepala Seksi Pengembangan dan Pembinaan Usaha, Dinas Perdagangan Kota Makassar Abdul Hamid, mengatakan, sosialisasi ini dianggap perlu dilakukan mengingat PKL tidak terlepas dari penghasil sampah, sehingga itu dengan adanya kegiatan yang menghadirkan stakeholder terkait aktivitas PKL, program MTR tetap bisa terjaga.

Peserta sosialisasi pembinaan pedagang kaki lima untuk mendukung program Makassar Tidak Rantasa yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Makassar di Gahara Hotel, Jalan Hertasning, Selasa (08/05/2018)
Peserta sosialisasi pembinaan pedagang kaki lima untuk mendukung program Makassar Tidak Rantasa yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Makassar di Gahara Hotel, Jalan Hertasning, Selasa (08/05/2018)

Abdul Hamid juga menjelaskan, Dinas Perdagangan Kota Makassar dalam kegiatan ini sebagai fasilitator menghadirkan pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Koperasi dan Dinas Pariwisata.

“Stakeholder yang hadir sebagai pemateri memiliki kaitan erat dengang PKL,” kata Abdul Hamid.

Dia menjelaskan, Dinas Koperasi membahasa bagaimana pkl mendapatkan permodalan, perhubungan tentang lalu lintasnya, lingkungan hidup tentang kebersihannya. Sementara Dinas Pariwisata tentang kulinernya adapun Satpol PP membahas aturan dan penindakan yang akan diambil jika pkl melakukan kegiatan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan Pemerintah Kota Makassar.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Andi Iskandar saat menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut, Selasa (08/05/2018) mengatakan, melihat sampah hanyalah barang yang tidak bernilai tetapi kenyataan sampah-sampah tersebut bagi sebahagian orang adalah uang yang dibuang-buang.

“Tahun ini Dinas Lingkungan Hidup Anggarkan Rp 3 Miliar hanya untuk membeli sampah,” kata Andi Iskandar.

Sehingga itu dia meminta PKL tidak asal membuang sampah-sampahnya tetapi memilah mana sampah kering dan mana sampah basah sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi PKL, dan tentunya dengan mengemas sampah sebaik mungkin juga akan membebaskan makassar dari sampah sehingga program MTR tetap berjalan.

Dia juga mengharapkan para PKL membentuk Bank Sampah dengan menunjuk koordinatornya. Sampah-sampah yang terkumpulkan di Bank Smapah nantinya bisa dijual ke lingkungan hidup.

“Ada 50 jenis sampah yang bisa dijual, seperti, dos, botol bekar, kertas dan lai-lainnya,” kata Andi Iskandar. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *