BI Kalkulasi Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Harga BBM turun, Syahrul Siapkan Tim Pengendali Inflasi
Pertamina

JAKARTA, TIMURNEWS.COM — Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan sejumlah antisipasi terhadap dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang direncanakan Presiden Terpilih Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengungkapkan bahwa mereka telah memiliki hitung-hitungan mengenai dampak kebijakan itu. Namun demikian, mereka belum mengeluarkan kalkulasinya itu saat ini.

Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

“Belum bisa di-share sekarang, karena kita tidak tahu seberapa besar dan kapan BBM itu akan dinaikkan. Kalau hitung-hitungan BI sudah siapkan untuk antisipasi kebijakannya,” ujarnya.

BI masih menunggu koordinasi pemerintah mengenai hal ini. Koordinasi itu diperlukan, agar implementasi kebijakannya nanti tidak menimbulkan gejolak yang berarti.

Direktur Departemen Komunikasi BI, Piter Jacobs dalam kesempatan berbeda menyampaikan pesan dari dewan gubernur BI kepada masyarakat, khususnya pelaku pasar, jika kebijakan itu diterapkan pemerintah.

BI meminta pelaku ekonomi tidak menaikkan harga barang dan jasa yang yang dijualnya sebelum kebijakan itu diterapkan. Sebab, ekspektasi tersebut akan memicu inflasi tinggi dan akhirnya menghantam daya beli masyarakat.”Khususnya pelaku-pelaku ekonomi diminta untuk tidak kemudian berlomba-lomba menaikkan harga, karena ini juga kemudian akan sangat menentukan berapa inflasi kita nanti,” ujarnya.

Belajar dari pengalaman, ketika kenaikan BBM bersubsidi tahun lalu, inflasi yang ditimbulkan dari ekspektasi kebijakan itu merugikan masyarakat. Belum dinaikkan harga BBM, harga jual barang-barang sudah naik.

“Ini pesan dari dewan gubernur, terkait kemungkinan kenaikan harga BBM,” katanya.(*/sri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *