Anggota TNI Korban Bentrokan di Sulbar Telah di Kebumikan di Bone

Anggota TNI Tewas Tertembak, Dua Polisi Diamankan
Pangdam VII Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar bersama Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koeniawan saat Konpers, Minggu malam (30/8).

BONE, TIMURNEWS.COM – Suasana rumah korban tewas akibat bentrokan antara anggota TNI dan anggota Polres Polman, Sulawesi Barat (Sulbar), Prada Yuliadi, di Kampung Waekecce’e, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, dipadati keluarga dan warga sekitar.

Sejumlah keluarga korban Prada Yuliadi tak henti-hentinya menangis karena sedih tewasnya anak ketiga dari lima bersaudara. Bahkan orangtua Pratu J Yuliadi, Takdir dan Hasnawati, pingsan saat melihat jenazah anaknya terbujur kaku dalam peti mati.

Sementara itu, sejumlah anggoota TNI dari kesatuan Kodim 1407 Bone juga hadir dan membantu semua kebutuhan di rumah duka, seperti membangun tenda.

Sepupu Almarhum, Nurlinda mengatakan korban yang akrab disapa Juli di kampungnya tersebut terakhir kalinya bertemu keluarganya saat cuti sepekan pada Agustus lalu.

“Sewaktu dia datang terakhir pada 17 Agustus lalu, katanya lagi cuti, dan dia di sini lebih dari seminggu yang lalu,”ungkapnya kepada wartawan, Senin, 31 Agustuss.

Selain itu, Lanjut, Nurlinda  Juli yang juga alumni SMA Negeri 1 Lappariaja tahun 2010 silam tersebut dikenang mudah bergaul, ramah dan banyak teman di kampung halamannya.

Prada Yuliadi dimakamkan secara militer di pemakaman umum Maroanging, Desa Waekecce’e. Sekira pukul 15.00 Wita, Senin (31/8).

Dimana upacara tersebut dipimpin langsung oleh Pangdam VII Wirabuana Mayjen Bachtiar dan turut disaksikan Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, Kapolres Bone AKBP Juliar Kus Nugroho, Danrem 141/Todopuli, Kolonel Inf Muhammad Hasan dan sejumlah perwira TNI.

Pemakaman militer tersebut turut dihadiri ratusan warga dan kerabat Almarhum, bahkan warga dan sejumlah anggota TNI lainnya rela berjalan kaki menuju lokasi pemakaman yang jaraknya hampir dua kilo meter dari rumah duka.

Selepas pemakaman secara militer Bachtiar mengatakan insiden penembakan anggota TNI di Polman, Minggu 30 Agustus 2015 sore lalu adalah kelalaian bersama.

“Ini adalah musibah TNI secara perseorangan, kejadian ini tidak direncanakan dan merupakan kelalaian kita bersama, bukan masalah organisasi karena TNI dan Polri adalah komponen utama,”ujarnya.

Lanjut Bachtiar menambahkan  untuk kelanjutan penyelesaian insiden tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kapolda untuk melakukan investigasi gabungan.

“Tidak ada yang kebal hukum, yang bersalah akan diproses, tapi tidak akan bergerak sendiri karena kami menempuh jalur hukum,” pungkasnya.

Pada pemberitaan sebelumnya, Prada Yuliadi anggota Kiban B 721 Makassau Kabupaten Polewali Mandar (Polman) tewas tertembak di bagian perut sebelah kiri yang dilakukan pihak anggota kepolisian Polres Kabupaten Polman, setelah bentrokan yang tidak terhindarkan antara anggota kepolisian dan anggota TNI di arena road race Kabupaten Polman, Minggu sore (30/8). (ADHI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *