Stop Beri Minum Air Putih Bayi Karena Bisa Menyebabkan Kematian

Stop Beri Minum Air Putih Bayi Karena Bisa Menyebabkan Kematian
ils

TIMURNEWS – Apakah Anda salah satu orang tua yang memiliki kebiasaan memberi minum air putih pada bayi? Jika iya, hentikanlah kebiasaan itu mulai sekarang karena bisa berakibat fatal bagi si bayi. Pemberian minum air putih telah diperingatkan oleh sejumlah ahli karena tidak akan memberi manfaat apapun pada bayi walaupun hanya dalam jumlah sedikit.

Bagi orang dewasa minum air putih memang menjadi kebutuhan dan kunci kesehatan, tetapi tidak berlaku bagi bayi karena ASI merupakan asupan makanan dan minuman terbaik untuk bayi.

Ketika bayi meminum air terlalu banyak, kadar sodium bayi akan menurun drastis, sehingga tidak memungkinkan bagi bayi memproses nutrisi, dan memicu kejang, koma, bahkan kematian.

Perawat pediatrik di KidNurse.com Danielle Stringer menjelaskan, pada enam bulan pertama kehidupan, sebaiknya bayi mendapatkan semua kalori dan air dari ASI, atau susu formula.

American Academy of Pediatrics juga menganjurkan, bayi seharusnya mendapatkan ASI eksklusif, jika semua memungkinkan, selama enam bulan pertama kehidupannya, dan dilanjutkan dengan tambahan makanan lembut dan minuman hingga ke usia satu tahun.

Meski panduan yang diberikan yayasan tersebut tidak secara jelas menyebutkan bayi tidak boleh diberikan air, tetapi Stringer dan kebanyakan dokter anak akan memperingatkan orangtua untuk tidak melakukannya. Karena, bayi memiliki kebutuhan berbeda dengan orang dewasa.

Ketika bayi minum air banyak, air itu akan membuat sodium dalam tubuh bayi hingga rasio cairan tidak seimbang, dan bayi bisa meninggal karena keracunan air.

“Tubuh mereka akan mencoba mengkompensasi secara berlebihan dengan membuat sel menyerap lebih banyak air, yang mengakibatkan pembengkakan di seluruh tubuh, termasuk otak yang menyebabkan kejang, koma, dan mati otak,” ujar Stringer seperti dikutip laman Daily Mail.

Dalam kasus yang jarang, ketika bayi diberikan air yang sangat banyak, serangan itu bisa terjadi mendadak, dan kemungkinan besar akan muncul dalam jumlah air sedikit yang diberikan dari waktu ke waktu.

Lama sebelum kejang terjadi, banyak bayi yang akan mulai menunjukkan tanda-tanda malnutrisi, seperti menjadi kurus dan bengkak.

Tubuh mungil bayi membutuhkan semua kalori yang bisa mereka dapatkan, artinya mereka butuh asupan nutrisi, dalam bentuk ASI, atau susu formula, setiap sekitar dua hingga empat jam sekali.

ASI mengandung sekitar 88 persen air, jadi ibu baru yang bisa menyusui tidak perlu khawatir bayi mereka bisa dehidrasi. Jadi, setiap kali bayi disusui, sebagian besar yang mereka dapatkan adalah air, dengan porsi kalori yang tepat.

Tetapi, jika orangtua memberi bayi air, atau susu formula yang sangat cair, bayi mereka bisa dengan cepat memburuk dan meninggal. (*/net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *