PT Comextra Mayora Target Produksi 70 Ribu Ton Kacang Mete

pengolahan kacang mete dan coklat
pengolahan kacang mete dan coklat

MAKASSAR, TimurNEWS.com – Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke PT Comextra Mayora (CM) yang merupakan perusahaan pengolahan kacang mete dan coklat di Jalan Salodo Bulurokeng Makassar Rabu (08/10).

Di perusahaan yang berdiri sejak 1988 ini, Gubernur menyempatkan diri melihat  proses pengelupasan dan pensterilan jambu mente sebelum diekspor ke luar negeri. “ Pada Hari Pangan Nasional bulan Oktober ini, presiden terpilih Jokowi akan didaulat berkunjung melihat industri ini,” kata Syahrul. Syahrul menambahkan, mente-mente tersebut juga menghasilkan biofuel atau biomass hingga ribuan ton yang diekspor keluar negeri.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul-Yasin Limpo Menyaksikan Proses Pengupasan Jambu Mente di PT Comextra Majora.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul-Yasin Limpo Menyaksikan Proses Pengupasan Jambu Mente di PT Comextra Majora.

Dalam setahun PT CM memproduksi 50 ribu ton dengan rincian kacang mente 15 ribu Ton dan kulit mente untuk biomass dan biofuel 35 ribu ton. Tujuan ekspor yakni Jepang,Tunisia dan Belanda. Sebelum diekspor keluar negeri PT CM mengumbulkan bahan mentah dari beberapa daerah yang ada di Indonesia.

“Tahun ini Mente akan diekspor ke Amerika. Tahun lalu Sasiwi (Udang) dieskpor ke Jepang. Intinya melakukan langkah optimal dalam mengoptimalkan produksi pangan antara lain rumput laut, karamba, tambak udang dan mente (Perkuat produk pangan Hutan dan laut),”kata Syahrul. Syahrul yakin pada tahun 2018 mendatang pendapatan Sulsel akan mengalami peningkatan seiring makin bertumbuhnya industrialiasasi dari Hulu hingga Hilir.

Direktur Utama PT Comextra Majora Jimmy Wisan mengatakan dengan adanya kunjungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut akan mendorong semua pelaku industri maupun home industry untuk kembali bangkit mengolah kacang mente di daerahnya khususnya di daerah Jawa. Dimana salah satu menyebabkan tutupnya pabrik mente tersebut adalah kurangnya bahan baku.

“Comextra Mayora akan mengekspor ke Amerika, Australia dan Belanda dengan jumlah terbanyak,” kata Jimmy. Adapun Minyak mente yang dihasilkan PT CM digunakan untuk bahan cat tembok, biodisel, yang dicampur dengan solar dipakai sebagai minyak rem Pesawat.

“Harapan kami selanjutnya Indonesia dapat mengekspor sendiri Biofil ke Amerika dan Cina. Adapun untuk ekspor perdana Biofuel kurang lebih Rp 84 Miliar yang akan berlanjut setiap tahun,”kata Jimmy.

Nilai ekspor sekitar triliunan. Tahun ini target 70 ribu ton kacang mete akan dihasilkan. Untuk bahan baku, Sulsel cuma menyerap 5.000 ton sebagian berasal dari Bau-Bau (Kendari), Bali dan terbanyak dari Flores.

Kedepannya, kata Syahrul sekira 10 hingga 20 ribu hektar akan disiapkan lahan marginal yakni lahan yang ada disekitar hutan untuk penanaman mete dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pengerjaannya dimana PT CM  ikut membantu dalam pembibitannya. | Nina Annisa