TIMURNEWS.COM – Saat ini begitu banyak program kegiatan pembangunan yang sifatnya pemberdayaan masyarakat yang dibiayai oleh bantuan Negara Donor misalnya, Program PNPM-Mandiri Perkotaan, USRI, Sanimas, Pamsimas, Swash-Care, NUSHP, SLBM dan lain-lain telah memberikan kontribusi dan perubahan yang begitu signifikan terhadap keterlibatan langsung masyarakat dalam berbagai program pembangunan.
Namun demikian, ketika program-program tersebut telah selesai dilaksanakan tidak sedikit muncul berbai persoalan pada sarana dan prasarana sosial yang kurang dan bahkan tidak mendapatkan perhatian pemeliharaan dari masyarakat penerima manfaat atau kelompok masyarakat yang telah diberikan kepercayaan untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan sarana dan prasarana sosial tersebut. Pada beberapa titik lokasi telah dijumpai beberapa sarana dan prasarana yang telah terbangun dengan biaya yang begitu besar menjadi saksi bisu monument ciptakarya yang tidak termanfaatkan.
Ada banyak hal yang saling berkaitan munculnya masalah yang bila diurai dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu, pola dan gaya kepemimpinan Lurah kepada masyarakatnya, peran dan fungsi Lembaga Keswadayaan Masyarakat setempat dan tingkat kesadarandan rasa memiliki masyarakat yang masih rendah.
Sehingga itu, Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar sebagai lembaga yang membina kader dan lembaga keswadayaan masyarakat yang ada di tingkat kelurahan memandang perlu untuk mengadakan Pelatihan Penguatan Kelembagaan bagi Pengurus Badan Pengelolah Sarana Penyedian Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Tingkat Kota Makassar Tahun 2015.
“Diharapkan peserta yang telah mengikuti pelatihan ini bisa menjalankan pungsi dan tugasnya,” Kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar Andi Muh Yasir. (ADV)
